-->

BIOGRAFI EYANG H. NAWAWI BIN NURHASAN

 

BIOGRAFI EYANG H. NAWAWI BIN NURHASAN

 

Hari Sabtu tahun 1854 adalah kelahiran Nawawi kecil yang merupakan putra dari seorang ayah yang bernama Nurhasan dan seorang ibu yaitu Awati Binti Hj. Sumi. Beliau dilahirkan di Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.

Ayah dan ibu beliau mempunyai 9 anak yaitu :

1.      Hj. Garsih

2.      H. Nawawi

3.      Sanhuri

4.      Adasan

5.      Narwita

6.      Sukanta

7.      Djuwita

8.      Bandita

9.      Garnita

Jadi beliau (H. Nawawi) merupakan anak kedua dari 9 bersaudara.

 

Sekitar Tahun 1905 beliau mempersunting gadis tetangga kampungnya tepatnya di kampung Segel, yang bernama Waitem (Eyang Wait). Waitem adalah putri dari H. Abu Bakar dan Ibunya Hj. Siti Khodijah yang merupakan orang pertama bermukim di Dusun Segel.

Dari hasil perkawinan dengan Eyang Wait dikaruniai 5 orang anak, yaitu :

1.      Jumsan (lahir Tahun 1908 wafat Tahun 1913)

2.      M Mahmud (lahir Tahun 1914 wafat Tahun 1986)

3.      Sanhudi (lahir Tahun 1917 wafat Tahun 2002)

4.      Adnuki (lahir Tahun 1920 wafat Tahun            )

5.      Omoh Kasmah (lahir Tahun 1923 wafat Tahun          )

Bagaikan disambar petir disiang hari, itulah pribahasa yang patut disematkan kepada Nawawi, karena pada waktu itu Alloh SWT memberikan takdir lain dengan kehendak manusia pada usia 50 tahun (Tahun 1925) Eyang Wait yang merupakan istri tercintanya dipanggil Yang Maha Kuasa untuk selamanya, dengan meninggalkan 4 anak yang masih kecil dan masih perlu bimbingan serta kasih sayang dari seorang ibu.

Dua tahun setelah ditinggal wafat oleh istrinya maka pada Tahun 1927 (Tahun 1260H) memutuskan untuk melaksanakan rukun Islam yang ke 5 yaitu pergi menunaikan ibadah Haji ke Baitulloh Makkah Almukarromah dan Madinah Almunawwaroh melalui perjalanan laut selama 7 bulan lebih (diperjalanan PP selama 3 bulan).

Menurut cerita dari orang tua dahulu bahwa untuk biaya perjalanan Haji yang cukup jauh dan cukup lama itu beliau sampai menjual sawah seluas 500 tumbak (±0,72 Ha).

 

Sepulang menunaikan ibadah Haji, beliau sangat kesepian karena istri tercintanya telah tiada maka memutuskan untuk kawin lagi, tapi dalam mengarungi rumah tangganya tidak berlangsung lama karena mungkin ada ketidakcocokan dengan istri kedua maka memutuskan untuk berpisah. Kemudian kawin lagi dengan istri yang ketiga juga sama tidak berlangsung lama dan berpisah lagi hingga sampai 5 kali kawin cerai.

Eyang H. Nawawi dikalangan keluarga suka disebut Eyang Haji. Beliau mempunyai badan yang tinggi, muka oval, hidung mancung, dan berkulit putih.

Eyang Haji merupakan sosok orang yang suka bersilaturahmi dan banyak memberi nasehat terhadap saudara maupun kepada masyarakat disekitarnya.

 

Foto Cucu H. Nawawi bin Nurhasan

Kemudian sekitar Tahun 1932 beliau menikah lagi dengan gadis dari kampung Cikupa, Desa Werasari yang bernama Salmah Binti Suma/ Kamsi.

Dari pernikahannya dikaruniai 6 anak, yaitu : Sopandi, Warsiti, M Afwan, M Holil, Jam’ah dan Abdul Fatah.

Pada usia 125 tahun tepatnya hari Selasa 6 Maret 1979 bertepatan dengan 7 Rabi’ul Akhir 1399H pukul 13.00 WIB Eyang Haji pulang ke Rahmatulloh. Maka semua sanak keluarga merasa kehilangan sosok Eyang Haji yang pada waktu itu menjadi sesepuh di Dusun Segel.

 

                                                    Foto Cucu H. Nawawi bin Nurhasan

Dari ke 11 orang putra-putri eyang H. Nawawi sampai kini (Tahun 2017) yang masih hidup tinggal 4 orang, yaitu :  Warsiti, M Holil, Jam’ah dan Abdul Fatah.

Dan jumlah Keluarga Besar Eyang H. Nawawi sampai bulan Juni 2017/1438H :

Masih hidup    = 376 orang

Wafat              = 62 orang

Jumlah           = 438 orang

(Rincian di belakang)

 

Sekian Biografi Eyang H. Nawawi yang singkat ini semoga bermanfaat bagi kita semua terutama untuk generasi muda yang akan datang dalam mengenal sejarah leluhurnya, sehingga dapat memberikan inspirasi serta jiwa baru untuk membangun tali silaturahmi di keluarga besar Eyang H. Nawawi lebih baik lagi.

Sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tulisan atau cerita yang kurang akurat dengan fakta sebenarnya karena menyadari sebagai orang yang bukan ahli sejarah, sepi dari pengetahuan dan kurang sumber informasi dari para pendahulu.

Hanya Alloh SWT yang Maha Tahu segalanya.

Akhirnya Kehadirat yang Maha Kuasalah kita kembalikan segala puji dan syukur sambil memohon hidayah, inayah serta taufiq-Nya.

Mudah-mudahan Alloh SWT memberkahi usaha kita dan semoga seluruh keluarga besar H. Nawawi baik yang masih ada di alam fana ataupun yang sudah lebih dahulu ada di alam baka semuanya mendapat Rohmat dan Maghfiroh Alloh SWT. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Segel, 20 Ramadhan 1438H/15 Juni 2017.

 

 

Penulis,

0 Response to "BIOGRAFI EYANG H. NAWAWI BIN NURHASAN"

Post a Comment